D. PROTOTYPING
Seiring dengan bertambahnya
ukuran dan kompleksitas suatu sistem, melewati tahapan-tahapan dengan sekali
jalan menjadi suatu hal yang semakin tidak mungkin untuk dilakukan. Para
pengembang selalu melakukan looping kembali dan mengerjakan ulang untuk
mendapatkan sebuah sistem yang dapat memuaskan para penggunanya. Dalam
penerapannya dan pengembangan sistem, propotipe adalah satu versi dari sebuah
sistem potensial yang memberikan ide bagi
para pengembang dan calon pengguna. Proses pembuatan prototipe ini
disebut prototyping.
1. Jenis-jenis
Prototipe
Terdapat
dua jenis prototipe yaitu prototipe evolusioner dan persyaratan. Prototipe
evolusioner terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas
sampai yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe persyaratan
dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan
persyaratan-persyaratan fungsional dari
sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan dengan jelas apa yang
mereka inginkan.
Pengembangan
prototipe evolusioner menunjukan empat langkah dalam pembuatan suatu prototipe
evolusioner. Empat langkah tersebut adalah:
ü
Mengidentifikasi
kebutuhan pengguna
ü
Membuat
satu prototipe
ü
Menentukan
apakan prototipe dapat diterima
ü
Menngunakan
prototipe
Berikut adalah gambar pembuatan
prototipe evolusioner:
Pengembangan
prototipe persyaratan memiliki tujuh langkah dalam pembuatan suatu prototipe
persyaratan. Tujuh langkah tersebut adalah:
ü
Mengidentifikasi
kebutuhan pengguna
ü
Membuat
satu prototipe
ü
Menentukan
apakan prototipe dapat diterima
ü
Membuat
kode sistem baru
ü
Menguji
sistem baru
ü
Menentukan
apakah sistem baru dapat diterima
ü
Membuat
sistem baru menjadi sistem produksi
Berikut adalah gambar dari
pembuatan prototipe persyaratan:
1. Daya
tarik prototype
Pengguna
maupun pengembang menyukai prototyping karena alasan-alasan dibawah ini:
ü
Membaiknya
komunikasi antara pengembangan dan pengguna
ü
Pengembangan
dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukan kebutuhan pengguna
ü
Pengguna
memainkan peran yang lebih aktif dalam pengembangan sistem
ü
Pengembang
dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam
mengembangkan sistem
ü
Implementasi
menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tau apa yang diharapkannya
2. Potensi
kesulitan dari prototipe
Kesulitan-kesulitan
dari prototipe antara lain:
ü
Terburu-buru
dalam menyerahkan prototipe dapat menyebabkan diambilnya jalan pintas dalam
definisi masalah, evaluasi alternatif, dan dokumentasi. Jalan alternatif ini
akan menciptakan usaha-usaha yang “cepat dan kotor”.
ü
Pengguna
dapat terlalu gembira dengan prototipe yang diberikan, yang mengarah pada
ekspektasi yang tidak realistis sehubungan dengan sistem produksi nantinya.
ü
Prototipe
evolusioner bisa jadi tidak telalu efisien
ü
Antarmuka
komputer manusia yang diberikan oleh beberapa alat prototyping tertentu
kemungkinan tidak mencerminkan teknik-teknik desain yang baik.
E. PENGEMBANGAN
APLIKASI CEPAT
Satu metodologi yang memiliki
tujuan yang sama dengan prototyping yaitu memberikan respon yang cepat atas
kebutuhan pengguna, namun dengan lingkup yang lebih luas adalah RAD. RAD adalah
kumpulan strategi, metodologi dan alat terintegrasi yang terdapat didalam suatu
kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi dan diperkenalkan oleh James Martin.
Gambar diatas
mengilustrasikan siklus hidup RAD menurut James
Martin, yang menunjukkan banyaknya upaya yang dikeluarkan oleh baik
pengguna maupun spesialis informasi. Pada figurdiatas pengguna memainkan peran
penting kecuali dalam tahap konstruksi. Semakin banyak keterlibatan pengguna,
khususmya dalam tahp awal-awal maka haltersebut memungkinkan sistem
dikembangkan dengan lebih cepat. Serah terima terjadi lebih cepat dalam RAD di
bandingkan dengan dalam siklus hidup tradisional.
ü
Unsur-unsur penting RAD
RAD
membutuhkan empat unsur penting yakni:
Ø
Manajemen, khususnya manajemen puncak
hendaknya menjadi penguji coba (eksperimen) yang suka melakukan hal-hal dengan
cara baru atau pengadaptasi awal yang dengan cepat mempelajari bagaimana cara
menggunakan metodologi-metodologi baru.
Ø
Orang, RAD menyadari adanya efisiensi
yang dapat dicapai melalui penggunaan tim-tim khusus anggota dari tim ini
adalah para ahli dari metodologi dan alat yang dibutuhkan untuk melakukan
tugas-tugas khusus mereka masing-masing. Martin menggunakan istilah tim SWAT “skilled with advanced tools”
(ahli dengan alat-alat canggih)
Ø
Metodologi, metodologi dasar RAD adalah
siklus hidup RAD
Ø
Alat-alat, alat-alat RAD terutama terdiri
atas bahasa-bahasa generasi keempat dan
alat-alat rekayasa peranti lunak dengan bantuan komputer yang memfasilitasi
prototyping dan penciptaan kode.
F. PENGEMBANGAN
BERFASE
Satu metodologi pengembangan
sistem ini digunakan oeleh banyak perusahaan adalah kombinasi dari SDLC
tradisional, prototyping, dan RAD. SDLC tradisional menyumbangkan urut-urutan
tahapan yang logis, prototyping menyumbangkan pengumpulan interaktif dari umpan
balik para pengguna, dan RAD menyumbangkan pemikiran bahwa keterlibatan
pengguna meliputi partisipasi didalam pengembangan. Pengembangan berfase adalah
suatu pendekatan bagi pengembangan sistem informasi yang terdiri atas enam
tahap yakni investigasi awal, analisis, desain, konstruksi awal, konstruksi
akhir serta pengujian dan pemasangan sistem.